GPEI Literasi UMKM dan Mahasiswa tentang Ekspor
Foto bersama di sela acara syukuran HUT GPEI Jatim ke-62 , di Surabaya, Selasa (21/2)
Surabaya – Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno, mengemukakan asosiasi yang dipimpinnya menggelar literasi mengenai kegiatan ekspor guna meningkatkan pemahaman kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta mahasiswa tentang kegiatan ekonomi penghasil devisa tersebut.
“Selain UMKM, kita juga sudah beberapa gelombang memberikan literasi tentang ekspor kepada mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi melalui online,” kata Benny Soetrinso saat menghadiri acara syukuran peringatan HUT GPEI Jawa Timur ke-62, di Surabaya, Selasa.
Dengan literasi tersebut diharapkan akan semakin banyak UMKM maupun mahasiswa yang paham mengenai kegiatan perdagangan lintas negara, sehingga pada akhirnya akan semakin banyak pelaku usaha bidang ekspor dapat mendulang devisa.
Hadir pada acara yang digelar secara sederhana di rumah makan di Surabaya tersebut Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo), Toto Dirgantoro, jajaran Disperindag Jatim, Kadin Jatim, serta sejumlah pengurus GPEI berbagai daerah di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut Benny Soetrisno mengapresiasi kinerja GPEI Jatim di bawah kepemimpinan Isdarmawan Asrikan yang sangat dinamis. “Jatim paling heroik. Semangatnya luar biasa untuk mendulang devisa,” kata dia.
Ekspor nonmigas di Jawa Timur menyumbang 95,55 persen dari total ekspor Januari 2023. Rinciannya, pertambangan sebesar 0,17 persen, pertanian sebesar 3,26 persen, dan industri sebesar 92,12 persen. Sementara dari sektor migas adalah sebesar 4,45 persen.
Melansir laman resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Senin (20/2/2023), tercatat total nilai ekspor Jatim di Januari 2023 adalah sebesar 1.706,35 juta dolar AS.
Nilai ekspor migas di Januari 2023 sebesar 75,92 juta dolar AS. Sementara untuk nilai ekspor pertanian sebesar 55,62 juta dolar AS, industri pengolahan sebesar 1.571,94 juta dolar AS, serta pertambangan dan lainnya adalah sebesar 2,87 juta dolar AS.
Selain itu, Benny Soetrino mengapresiasi pula jajaran GPEI Jatim yang mendapatkan bantuan dari Uni Eropa untuk pengembangan budi daya kakao di lima kabupaten di Jatim.
Lima kabupaten di Jatim itu masing-masing Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek, serta Kabupaten Pacitan, melalui program Sustainability Cacao Development Programme (SCDP) dengan luasan 10 hektare per kabupaten. (*)