SPTP Terus Berbenah Guna Tingkatkan Layanan
Foto: Bincang-bincang dalam acara “coffee morning” jajaran SPTP dengan DPW ALFI/INFA Jawa Timur, di Surabaya, Kamis (25/7/2024)
Surabaya – Jajaran PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) terus melanjutkan proses transformasi yang sudah dilakukannya sejak 2021 untuk perbaikan layanan di 32 terminal peti kemas yang dikelola oleh perusahaan.
Proses transformasi yang direncanakan akan selesai pada tahun 2025 mendatang itu dilakukan oleh SPTP dalam 2 aspek utama, yakni standardisasi dan sistemasi operasional.
Hal tersebut disampaikan saat Coffee Morning jajaran Pengurus DPW ALFI/INFA Jawa Timur bersama Manajemen PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), di Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Surabaya, Kamis (25/7/2024).
Hadir memberikan paparan dalam acara yang dipandu M Husni dari DPW ALFI/INFA Jawa Timur, tersebut di antaranya M. Syukur (Direktur Operasi & Teknik Terminal Teluk Lamong), Rino Wisnu Putro (Direktur Operasi PT Terminal Petikemas Surabaya), Daru Wicaksono (SVP Komersial dan Hubungan Pelanggan Subholding Pelindo Terminal Petikemas).
Hingga akhir tahun 2023, SPTP telah melakukan standardisasi di 24 terminal dan sistemasi di 7 terminal dan 2024 ini SPTP akan melanjutkan standardisasi di 8 terminal dan sistemasi di 10 terminal. Sementara pada tahun 2025 mendatang, proses tranformasi akan dilanjutkan dengan sistemasi di 15 terminal.
Standardisasi dilakukan mulai dari peningkatan keterampilan SDM operasional, pola operasi berbasis planning and control, safety, hingga fasilitas dan peralatan terminal. Sementara untuk sistemasi akan dilengkapi terminal peti kemas dengan terminal operating system yang sama untuk semua terminal yang ada di lingkungan SPTP.
Sebanyak 8 terminal peti kemas yang akan dilakukan standardisasi pada tahun 2024 ini meliputi TPK Banjarmasin, TPK Kendari, TPK Merauke, TPK Ternate, TPK Bagendang, TPK Bumiharjo, Terminal Berlian (BJTI) dan Kaltim Kariangau Terminal. Sementara sistemasi akan mulai dilakukan di TPK Sorong, TPK Nilam, TPK Kupang, TPK Bitung, TPK Jayapura, IPC TPK Jambi, IPC TPK Teluk Bayur, TPS Surabaya, IPC TPK TP 1 dan IPC TPK TP 2.
Guna transformasi dan standarisasi jajaran SPTP juga menyiapkan peralatan guna menunjang kelancaran layanan kepada pengguna jasa seperti RTG dan lainnya.
Sementara itu, arus peti kemas yang ditangani SPTP pada 2023 mencapai 11,53 juta Teus yang terdiri peti kemas internasional 3,62 juta Teus (31,41 persen) peti kemas internasional dan 7,90 juta Teus (69,59 persen) merupakan peti kemas domestik. Adapun throughput total Pelindo pada 2023 mencapai 17,66 juta Teus yang meliputi SPTP 11,53 juta Teus dan Pelindo Non-SPTP sebanyak 6,13 juta Teus.
Ketua ALFI/ILFA Jawa Timur Sebastian Wibisono yang hadir dalam kesempatan itu mengakui bahwa layanan terminal peti kemas semakin baik berkat adanya tranformasi yang dilakukan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas. Sistemasi dan digitalisasi turut mempermudah pengguna jasa dalam mengakses layanan yang disediakan oleh terminal peti kemas.
“Komunikasi dengan pengguna jasa juga terjalin dengan baik sehingga jika ada kendala dalam layanan langsung mendapat respons dan mendapat perhatian dari terminal,” kata Sebastian yang hadir bersama dengan sejumlah pengurus DPW ALFI/INFA Jawa Timur di Terminal Petikemas Surabaya (TPS).
PT Pelindo Terminal Petikemas merupakan bagian dari group PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang berperan sebagai subholding pengelola bisnis peti kemas. Perseroan dibentuk pasca-integrasi Pelindo yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2021. PT Pelindo Terminal Petikemas kini mengelola 32 terminal peti kemas yang tersebar di seluruh Indonesia dan 7 anak perusahaan. (*)