Pelabuhan Jangkar Situbondo Disiapkan Jadi Pelabuhan Utama
(Foto: Pemudik memanfaatkan Pelabuhan Jangkar di Situbondo/Ist)
Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menargetkan Pelabuhan Jangkar Situbondo bisa menjadi pelabuhan utama di Jatim dan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Jatim, Dr. Ir Nyono, ST, MT menyampaikan, fasilitas umum dan pendukung di Pelabuhan Jangkar terus ditata dan dioptimalkan termasuk akses dari dan menuju pelabuhan, termasuk juga kios-kios pedagang UMKM yang berjualan di kawasan pelabuhan.
Terkait dengan arus mudik tahun 2025 ini, Nyono minta kepada masyarakat pemudik untuk patuh dan disiplin membeli tiket secara daring dan tidak berspekulasi membeli tiket secara langsung, karena sikap tertib dan disiplin pemudik dalam membeli tiket secara online ini sangat penting agar tidak terjadi penumpukan di pelabuhan.
“Kami mohon masyarakat juga memahami bahwa pembelian tiket bisa dilakukan melalui aplikasi. Jangan sampai spekulasi membeli tiket di pelabuhan sehingga terjadi penumpukan di pelabuhan,” ujarnya.
Jika masyarakat bisa tertib, patuh dan disiplin melakukan pembelian tiket, maka pasti bisa terlayani dengan baik dan bisa mudik dengan aman dan nyaman. “Ketika masyarakat bisa membeli tiket secara online maka bisa diketahui berapa jumlah penumpang yang akan berangkat. Jika kurang maka armada cadangan disiapkan untuk berangkat, mengingat animo masyarakat cukup tinggi,” katanya.
Ia menyampaikan, terus berkomitmen memberi perhatian kepada masyarakat pada momentum Lebaran.
Di informasikan, menyambut bulan suci Ramadhan 2025, Pelabuhan Jangkar di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, mulai dipadati pemudik yang menuju Pulau Raas, Sapudi, dan Sapeken di Kabupaten Sumenep. Lonjakan jumlah pemudik ini terlihat sejak Kamis (27/2/2025).
Kasi Teknik Pelabuhan UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Banyuwangi dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Tri Wahyono mengungkapkan, bahwa pemudik dari luar daerah mulai berdatangan.
“Mulai kemarin penumpang yang ingin melintas di Pelabuhan Jangkar mulai padat,” ujarnya. Biasanya, jumlah penumpang di Pelabuhan Jangkar berkisar antara 10 hingga 15 orang setiap hari. Namun, menjelang bulan Ramadhan, jumlah tersebut melonjak hingga mencapai 150 orang. Sekarang sudah sampai ratusan penumpang, kemarin banyak dari para santri yang datang,” tambah Tr, seperti yang dirilis Kompas,com, Kamis (27/2/2025).
Dalam rangka menyambut mudik Lebaran 2025, pihak pelabuhan tetap menggunakan kapal operasional normal dengan jadwal pemberangkatan setiap dua hari sekali. “Pemberangkatan normal dua hari sekali,” ujarnya.
Pemesanan tiket kini dilakukan secara online melalui aplikasi Ferizy, yang menyediakan informasi lengkap mengenai jadwal pemberangkatan dan harga tiket.
“Sekarang pemesanan tiket full online, kalau on the spot (loket) hanya untuk kapal cepat dan itu digunakan saat darurat atau penumpang sangat banyak,” pungkasnya. Dengan adanya sistem pemesanan yang lebih modern, diharapkan proses mudik para pemudik dapat berjalan lebih lancar dan efisien.
Lebih Efisien
Kadishub Propinsi Jatim, Nyono menyampaikan, Pelabuhan Jangkar Situbondo sangat positif dalam mendukung kelancaran transportasi karena bisa memotong kepadatan yang selama ini bertumpu pada Pelabuhan Ketapang.
“Dengan beroperasinya Pelabuhan Jangkar arus mudik kali ini bisa menjadi pilihan masyarakat menentukan moda transportasi tanpa harus jauh ke Pelabuhan Ketapang,” jelasnya.
Selama ini penyeberangan ke pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Jawa mengandalkan Ketapang Banyuwangi. Misalnya, ke Lombok harus menyeberang lewat Ketapang, sampai Bali harus menyeberang lagi ke Lombok.
Pelabuhan Jangkar Situbondo merupakan solusi untuk jalan pintas sampai ke Lombok Nusa Tenggara Barat, tanpa harus melewati Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan Pulau Bali. “Kita ingin memotong jalur yang tidak lewat Bali ataupun Ketapang tapi dari Pelabuhan Jangkar langsung ke Lombok,” tegasnya.
Karena masih baru, maka fasilitas di Pelabuhan Jangkar saat ini belum memadai. Namun dalam waktu dekat, pemerintah akan segera meningkatkan fasilitas pelabuhan. Pemkab Situbondo, memperluas akses penyeberangan dari Pelabuhan Jangkar menuju Indonesia bagian timur yang sebelumnya hanya menuju ke beberapa kepulauan di Kabupaten Sumenep Madura.
Pelebaran Jalan
Belum lama ini, Anggota Komisi D, DPRD Provinsi Jawa Timur, Yoyok Mulyadi melakukan kunjungan kerja, memantau langsung pelaksanaan proyek pelebaran jalan menuju Pelabuhan Jangkar.Pelebaran jalan menuju Pelabuhan Jangkar itu menggunakan Bantuan Keuangan (BK) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga harus diawasi.
“Kita berkewajiban melihat perkembangan pelebaran jalan ini, karena menggunakan bantuan keuangan dari Pemprov Jatim, meskipun pengerjaannya dilakukan oleh kabupaten,” ucapnya.
Selain memantau pekerjaan proyek pelebaran jalan, Komisi D juga memantau pembangunan Dermaga Gerak I di Pelabuhan Jangkar. “Kita sedang membangun dermaga, anggaran dari Pemprov Jatim. Dermaga Gerak I ini ditargetkan selesai akhir Desember 2024,” tegas Yoyok Mulyadi.
Kata Yoyok Mulyadi yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Situbondo, bahwa pembangunan pelebaran jalan dan Dermaga Gerak I ini adalah satu kesatuan yang didanai oleh Pemprov Jatim.
“Kita ingin, dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui transportasi laut, pergerakan ekonomi semakin maju, khususnya bagi warga Situbondo,” katanya.
Pelabuhan Jangkar atau juga dikenal dengan Pelabuhan Situbondo adalah akses laut penting bagi masyarakat kabuparten tersebut, terutama untuk tujuan ke Sapudi Sumenep Kalianget dan Surabaya. Selain dipergunakan sebagai pelabuhan untuk angkutan penumpang, Pelabuhan Jangkar juga digunakan untuk berlabuh bagi kapal-kapal perikanan nelayan setempat.
Secara administratif, lokasinya ada di Kecamatan Asembagus Situbindo, berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota. Pelabuhan ini juga berdekatan dengan Pantai Jangkar Situbondo yang ramai wisatawan, terutama saat akhir pekan. Selain ke Sapudi dan Kalianget (Sumenep), sejumlah kapal penumpang juga melayani rute lainnya seperti menuju ke Raas dan Kangean, kedua wilayah ini masuk Kabupaten Sumenep Madura. (gus)