ALFI Jatim Jalin Kerja sama Dengan Fakultas Vokasi Pelayaran UHT
Surabaya – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur, kembali lakukan Kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi yakni Universitas Hang Tuah Surabaya, Selasa 28 Mei 2024. Sebelumnya ALFI Jatim juga telah melakukan kerja sama dengan Kampus ITICM pada Senin (13/5/2024) lalu.
ALFI Jatim melihat perkembangan dunia logistik yang kian cepat di era industri 5.0 mendorong kampus UHT untuk senantiasa mengikuti arus perkembangan zaman agar kegiatan pembelajaran di kampus khususnya Fakultas Pelayaran tetap dinamis.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Alfi Jatim, Sebastian Wibisono mengatakan, ALFI memberikan sambutan positif kepada UHT Surabaya, yang kedua belah pihak sama-sama mengusung visi untuk mengembangkan dunia logistik yang lebih baik dari berbagai macam aspek.
Hadir dalam kesempatan tersebut Iko Sukma selaku Wakil Ketua Umum ALFI Jawa Timur yang membidangi Pengembangan Logistik Internasional. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak menghasilkan kesepakatan kerja sama di antaranya sertifikasi terkait keahlian Logistik dan Kepabeanan, seminar, hingga peluang kerja di bidang logistik bagi lulusan UHT.
Dikatakan, Wibi – panggilan akrab Ketum Alfi Jatim, bahwa perlu adanya sinergi antara asosiasi dengan civitas akademika di kampus sebagai sarana pendukung efektivitas kegiatan pembelajaran khususnya dalam jenjang Perguruan Tinggi supaya selalu sejalan dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Ke depannya kegiatan kerja sama atau kolaborasi seperti ini akan terus menjadi fokus kedua belah pihak untuk saling berbagi sinergisitas dalam rangka turut serta berkontribusi mengembangkan dunia pendidikan dan logistik yang lebih berkualitas. Akan ada pertemuan lanjutan untuk proses penandatanganan MoU UHT Surabaya dengan Ketua ALFI Jawa Timur.
Dalam agenda kunjungan tersebut, Iko menuturkan, menyongsong era industri 5.0, tuntutan terhadap tenaga ahli dalam bidang logistik teramat dibutuhkan, maka dari itu perlu adanya terjalin kerja sama yang baik dari pihak perusaahan dan pihak kampus. Dengan kunjungan ini, UHT berkomitmen untuk terus mengembangkan pembelajaran di kampus agar mampu mencetak tenaga-tenaga ahli yang unggul dan berkompeten, khususnya di bidang Tenik Logistik.
Diakui Iko, bahwa Era revolusi industry 5.0 atau yang lebih dikenal dengan istilah Society 5.0 merupakan era dimana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Pada Era Society 5.0, penggunaan teknologi tidak hanya pada bisnis, tetapi dalam semua bidang kegiatan manusia sehari-hari diintegrasikan dengan teknologi informasi dan basis data.
Perpaduan penggunaan dari artificial, drown, robot dan big data akan mengoptimalkan teknologi dalam memberikan dukungan pada kegiatan sehari-hari manusia. Tantangan di Era Society 5.0 yaitu harus bisa menciptakan peran manusia atau SDM yang berbasis teknologi. Manusia harus mempunyai peran di era digital, sehingga dibutuhkan keseimbangan antara pencapaian ekonomi dan penyelesaian masalah sosial.
Lebih jauh, Wibi mengatakan, kalangan pengusaha logistik dan forwarder Jawa Timur menilai bisnis kepelabuhan dan maritim ke depan harus memiliki ekosistem yang lebih terstruktur dengan jelas dan juga terintegrasi dengan baik.
Selain pengelola Pelabuhan, kata Wibi, seperti Pelindo yang terus berbenah, pihak lain seperti Bea Cukai dan Balai Karantina juga perlu berbenah mengingat saat ini pengusaha masih kerap mengahadapi kendala dalam menggunakan jasa transportasi laut. Setiap customer memiliki keinginan untuk mendapat layanan yang efi sien dan cepat serta mengedepankan servis, sehingga hal ini seharusnya dapat digali lebih banyak oleh instansi terkait seperti Bea Cukai, Karantina dan aparat pemerintah lainnya. (gus)