Arus Peti Kemas Melalui Terminal Teluk Lamong Tembus 2 Juta Teus

(Foto: Lapangan penumpukan TTL/HO-TTL)
Surabaya – PT Terminal TelukLamong (TTL) secara group mencatatkan kinerja positif sepanjang triwulan III tahun 2025 dengan total layanan bongkar muat peti kemas mencapai 2.043.111 TEUs pada periode Januari hingga September 2025. Capaian ini menandai pertumbuhan signifikan di seluruh terminal di bawah pengelolaan TTL, sekaligus membuktikan efektivitas strategi operasional dan pengembangan bisnis yang telah dijalankan.
Sebagai pengelola tiga terminal peti kemas, TTL terus mendorong seluruh terminal untuk berinovasi dan bertransformasi guna meningkatkankinerjalayanan. Hasilnya, Terminal Petikemas Lamong (TPK Lamong) berhasil mencatat arus peti kemas sebesar 681.969 TEUs, atau tumbuh 3,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebanyak 658.526 TEUs. Peningkatan ini terutama didorong oleh ekspansi layanan peti kemas internasional dengan pembukaan beberapa rute baru hingga September 2025.
Kinerja positif juga dicatat oleh Terminal Petikemas Nilam (TPK Nilam) yang berhasil merealisasikan arus peti kemas sebesar 357.536 TEUs, meningkat 12 persen dibandingkan tahun 2024 sebanyak 318.520 TEUs. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan arus peti kemas domestik, khususnya dari rute Makassar, Banjarmasin, Kendari, Baubau, dan Berau.
Sementara itu, Terminal Petikemas Berlian (TPK Berlian) yang juga berada di bawah pengelolaan TTL mencatat peningkatan arus peti kemas sebesar 2 persen menjadi 1.003.606 TEUs, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 987.408 TEUs. Kenaikan ini didominasi oleh peningkatan aktivitas peti kemas pada rute Makassar dan wilayah Indonesia Timur lainnya, yang menegaskan peran TPK Berlian dalam memperkuat konektivitas logistik nasional, khususnya di kawasan timur Indonesia.
“Pada Kuartal III Tahun 2025, seluruh terminal di bawah pengelolaan TTL menunjukkan peningkatan arus peti kemas yang signifikan. Capaian ini merupakan indikator positif dari sinergi operasional yang semakin solid, optimalisasi infrastruktur terminal, sertakonsistensi kami dalam pengembangan sumber daya manusia,” ujar David Pandapotan Sirait, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, dlam keterangan pernya yang diterima Senin {20/10).
TTL menyadari bahwaSumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terbesar perusahaan. Oleh karena itu, TTL secara proaktif mengimplementasikan program pengembangan kompetensi yang terstruktur dan berkelanjutan. Berbagai pelatihan teknis seperti Container Terminal Operation, manajemen risiko, serta sharing session terkait operasional terminal dan penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dilakukan secara rutin. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keahlian teknis para pekerja, tetapi juga menumbuhkan budaya kerja yang kompeten, adaptif, dan berorientasi pada kualitas layanan terminal.
“Kinerja perusahaan akan semakin optimal apabila didukung oleh SDM yang kompeten dan bersemangat. Karena itu, pengembangankompetensi dan peningkatankeahlian SDM menjadi bagian integral dari strategi jangka panjang kami,” tambah David. (*)

