IPC TPK dan Meratus Tawarkan ke Eksportir di Padang
Foto: Laman Meratus
PT IPC Terminal Petikemas (TPK) dan Pelayaran Meratus melakukan kunjungan ke beberapa tambak udang di wilayah Pariaman, Padang, Sumatera Barat, dan eksportir komoditi Gambir, pada Rabu (30/11).
Dalam kunjungan itu, baik IPC TPK maupun Meratus bermaksud menjajagi potensi yang bisa digarap oleh keduanya. Meratus dari sisi angkutan nya, dan IPC TPK dari sisi fasilitas pelabuhannya.
Saat ke eksportir Gambir dan Pinang di PT Rajdular Brothers, tim IPC TPK dan pelayaran Meratus diterima oleh Ihsan, Manager Ekspor.
“Kami lebih banyak ekspor komoditi Gambir ke India. Bahkan kalau di total dengan eksportir yang lain di wilayah Sumbar ini, per bulan bisa mencapai 100 kontainer,” kata Ihsan menjawab pertanyaan branch coordinator Meratus Padang, Purjiyanto Sumantri.
Makanya, ungkap Ihsan, pihaknya minta apakah bisa ada kapal yang direct langsung ke India dari Teluk Bayur, tanpa ke Jakarta lebih dulu. “Kalau ada ke Singapura langsung ke India juga ga apa-apa, sebab dengan langsung bisa menghemat waktu dan biaya. Kami pinginnya pengiriman barang cepat sampai ke pihak pemesan, nggak seperti selama ini dari Padang ke India sampai 1 bulanan,” ujarnya.
Menurut Ihsan, jika hal itu bisa dipenuhi oleh Pelindo Teluk Bayur maupun pelayaran Meratus, mungkin eksportir yang dari Bengkulu, Jambi bisa lewat Teluk Bayur juga. “Kalau ini bisa kemungkinan kami dan mereka itu tak lagi lewat pelabuhan Belawan,” katanya sembari menambahkan bahwa ekspor yang dilakukan PT Rajdular Brothers per bulan mencapai 40-an kontainer 40 feet.
Sementara itu Purjiyanto mengatakan akan menampung keinginan dari eksportir India ini. “Kami sudah melakukan angkutan petikemas dari Teluk Bayur ke Jakarta, karena juga bergantung pada pelayaran luar negeri sebagai angkutan lanjut dari Priok,” ujarnya.
Sedangkan Didi, ASM Marketing IPC TPK mengatakan bahwa IPC TPK bakal menyiapkan pergudangan nya jika memang diperlukan.
“Kami pasti support stakeholder, bagaimana eksporter bisa lewat Teluk Bayur,” katanya.
Sebelumnya, tim IPC TPK dan Meratus juga mengunjungi petani tambak udang di wilayah Pariaman, Padang.
Di wilayah ini ada sekitar 100 usaha tambak udang. Salah satunya PT Tambak Indah, di desa Ketaping, Pariaman, Padang.
Sabar, dari Tambak Indah mengatakan bahwa tambak milik Firdaus Thalib yang digarapnya seluas 1,5 hektar. “Dari luas itu, per panen 3-4 bulan, bisa menghasilkan puluhan ton udang.
“Ini untuk kebutuhan domestik. Biasanya untuk kebutuhan Jakarta, dan wilayah Sumatera Barat. Udang ini jenis Fanami,” ujar Sabar.
Diinfokan juga bahwa harga udang dengan size 100 biji dibandrol Rp 47 ribu.
Selama ini, kata Sabar, untuk pengiriman hasil produksi tambak udang ke Jakarta, menggunakan mobil termoking, belum menggunakan kontainer pendingin.
“Sekali kirim dengan truk termoking sekitar 10 ton. Kalau bapak-bapak dari pelayaran maupun Pelindo ingin menawarkan untuk angkutannya maupun fasilitas pelabuhan, bisa ditindak lanjuti ke Pak Thalib sebagai owner,” ujar Sabar.
Didi mengemukakan bahwa selama ini sudah pernah ada penjajakan dengan pihak usaha tambak udang, namun belum ada hasil.
Purjiyanto juga berusaha menjajagi supaya kedepan, pengiriman udang dari para usaha tambak udang beralih menggunakan kontainer pendingin. “Kami akan follow up ini, karena potensi nya lumayan,” katanya. (*)