Pintu Baru Logistik di Jawa Timur itu adalah Bandara Dhoho
(Foto : Ist)
Surabaya – Pengembangan Terminal Kargo Dhoho di Bandara Dhoho telah menjadi perhatian utama tidak hanya bagi maskapai penerbangan, tetapi juga untuk para pemangku kepentingan dalam industri logistik di Jawa Timur. Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur, yang merupakan perwakilan penting dari industri logistik, telah memperhatikan perkembangan terminal kargo tersebut.
Sebagai salah satu wilayah dengan potensi ekonomi yang besar di Indonesia, Jawa Timur memiliki peran penting dalam industri logistik nasional. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di daerah ini memicu permintaan akan layanan logistik yang efisien dan terintegrasi, termasuk dalam hal pengiriman kargo udara.
Beroperasi sejak tanggal 5 April 2024, Bandara Dhoho awalnya hanya fokus pada penumpang lebaran dan belum membawa kargo. Namun dalam hal ini untuk meningkatkan konektivitas logistik di Jawa Timur, Terminal Kargo Dhoho telah dilakukannya assessment oleh airlines Super Jet Air pada 11 Januari 2024 dan Citilink pada 17 April 2024 . Apabila semua telah dilalui dan sesuai standart maka airlines bisa membawa barang kargo melalui Terminal Kargo Dhoho.
ALFI Jawa Timur, sebagai wadah bagi para pelaku industri logistik, telah mengamati perkembangan terminal kargo dengan harapan bahwa ini akan membuka peluang baru dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok logistik regional.
Keterlibatan ALFI Jawa Timur dalam pengawasan dan penilaian terhadap Terminal Kargo Dhoho menunjukkan komitmen industri logistik lokal untuk mendukung pengembangan infrastruktur logistik yang berkualitas.
“Kolaborasi antara maskapai penerbangan, otoritas bandara, dan asosiasi logistik menjadi kunci dalam memperkuat ekosistem logistik di Jawa Timur,” ujar Ketua ALFI Jatim, Sebastian Wibisono.
Seiring dengan evaluasi yang sedang berlangsung terhadap Terminal Kargo Dhoho, peran ALFI Jawa Timur menjadi semakin penting. Mereka akan memastikan bahwa standar dan persyaratan logistik yang diperlukan dipenuhi untuk memastikan kelancaran dan keamanan proses pengiriman kargo udara di wilayah Jawa Timur.
Dengan demikian, pengembangan Terminal Kargo Dhoho bukan hanya akan memberikan dampak positif bagi Bandara Dhoho, tetapi juga akan membawa manfaat besar bagi industri logistik Jawa Timur secara keseluruhan.
Ini adalah langkah maju yang penting dalam memperkuat infrastruktur logistik regional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah tersebut, kata Pengurus Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia Asperindo Jatim, Firesa Erik CC, yang juga Pimpinan PT Dian Mega Kurnia, menambahkan.
(Foto:HO/Pemkab Kediri)
Bandara Dhoho dibangun dengan standar internasional. Landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter. Bandara ini mampu menampung pendaratan pesawat jet berbadan lebar.
Terminal Penumpang yang dirancang untuk menampung hingga 1 ,5 juta penumpang setiap tahunnya pada tahap awal, dan akan mampu menampung hingga 10 juta penumpang per tahunnya pada tahap ultimatenya, memastikan kenyamanan dan kemudahan bagi para penumpang pesawat udara.
Keberadaan Bandar Udara Dhoho diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi setempat dengan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antarwilayah.
Bandara Internasional Dhoho efektif beroperasi pada Jumat (5/4/2024) dengan penerbangan perdana maskapai Citilink dari Jakarta-Kediri maupun sebaliknya. (*)