SMP Barunawati Surabaya Apresiasi Siswinya Terpilih Jadi Duta UNICEF
Azhara Aschalina Sesotya
Surabaya – Kepala SMP Barunawati Surabaya, Marina Kurniasari, M.Pd memberikan apresiasi yang tinggi kepada siswinya Azhara Aschalina Sesotya yang terpilih menjadi Duta UNICEF Indonesia mendampingi Chief Field Operation UNICEF Indonesia Marcella Christina dalam pengembangan anak Surabaya yang ramah lingkungan.
Semoga prestasi yang diraihnya bisa memberikan inspirasi, motivasi kepada siswa-siswa yang lain untuk meraih prestasi. “Kami dari pihak sekolah selalu mendukung, mensupport para siswa yang ingin meraih prestasi yang lebih baik lagi,” tutur Kepala SMP Barunawati Surabaya, Marina Kurniasari, Senin (13/2/2023).
Dialah, Azhara Aschalina Sesotya siswi kelas 7A SMP Barunawati Surabaya, terpilih sebagai Duta UNICEF Surabaya 2023. Azhara terpilih setelah dinilai memenuhi kriteria penilaian, antara lain penilaian intelegensi, attitude, hingga kecakapan dalam beriteraksi atau public speaking.
Siswi kelas 7A SMP Barunawati Surabaya ini dinilai para juri layak dan mampu mengemban tugas sebagai Duta UNICEF Surabaya 2023.
Ketua Yayasan Biru Barunawati Surabaya (YBBS), Drs. Iwan Sabati, M.Si, MM, mengemukakan
keberhasilan anak didik siswa siswi Barunawati dalam dunia pendidikan untuk menjadikan anak didik yang berwawasan global, sesuai dengan slogan “School of Talent” anak didik Barunawati.
“Selaras dengan program kerja menuju SDM Unggul di Barunawati yang sedang digalakkan bagi para guru dan siswa, untuk siap menghadapi era globalisasi dan digital,” ujar Iwan Sabatini.
Dalam rangkaian acara tersebut, di depan perwakilan UNICEF, Pemkot Surabaya menggelar Edukasi Asik tentang Internet Sehat dan Aman untuk Remaja Bareng Pusat Pembelajaran Keluarga di Balai Pemuda. Para peserta berasal dari siswa SMP dan SMA/SMK.
Kegiatan ini mengajak anak lebih bijak dalam penggunaan internet dan penggunaan media sosial. Sehingga, anak-anak bisa mengantisipasi agar tidak terpapar konten negatif.
“Hancurnya masa remaja juga disebabkan salah pergaulan maupun internet. Anak-anak harus tahu mana yang menjadi kebutuhan mereka,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Selain lewat sosialisasi, upaya pencegahan juga dilakukan dengan merangsang anak lebih kreatif. Pemkot menyiapkan wahana sebagai lokasi apresiasi bakat siswa. “Misalnya, gedung Balai Budaya yang bisa digunakan untuk menampilkan pertunjukan dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Mereka bisa menampilkan kemampuannya dan talentanya,” katanya.
Sebagai kota ramah anak, siswa dirangsang semakin kreatif. Dalam proses penyusunan program pemerintah pun para anak telah terlibat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kelurahan.
Ada berbagai usulan yang diterima Pemkot dari para anak tersebut. “Ada yang meminta ruang bermain yang aman dan nyaman. Ada yang meminta Balai RW bisa menjadi ruang berkumpul dan bermain untuk anak,” kata Cak Eri. (*)