STIAMAK Barunawati Surabaya Menjadi Kampus Inklusif
(Foto: Ketua STIAMAK Barunawati, Dr Gugus Wijanarko MM berfoto bersama di sela wisuda ke-23, di kampus setempat, 14 September 2024)
(Foto: Ketua STIAMAK Barunawati, Dr Gugu Wijanarko MM bersalaman dengan mitra kerja di sela wisuda ke-23, 14 September 2024)
Surabaya – Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan Barunawati (STIAMAK) Barunawati Surabaya kini telah menjadikan dirinya sebagai kampus inklusi guna mengantisipasi tantangan zaman yang tidak mudah.
“STIAMAK telah menjadikan diri sebagai kampus yang inklusif, menjadikan tempat berkumpulnya para mahasiswa – mileniall dari berbagai latar belakang dan budaya. Tempat bertukar ide dan bekerja sama pada berbagai topik, baik sains maupun humaniora,” kata Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya, Dr Gugus Wijanarko MM, dalam sambutan wisuda ke-23, di kampus setempat, 14 September 2024.
Menurut Gugus, pada saat ini, dunia pendidikan tinggi dihadapkan pada tantangan akan semakin intensifnya perkembangan inter-relationship di berbagai bidang. Perkembangan demikian ini menimbulkan peluang sekaligus tantangan baru. Dalam situasi seperti ini, jawabannya hanya satu yaitu harus memiliki keunggulan.
Dengan keunggulan itu akan menjadi bekal untuk bisa berkontribusi di lingkungan kerja nanti. Penting bagi wisudawan untuk tetap terus-menerus terlibat dalam interaksi dan pertukaran pengetahuan, serta berkolaborasi dengan lingkungan dalam menjawab kebutuhan.
“Karena itu, STIAMAK telah menjadikan diri sebagai kampus yang inklufif,” katanya dalam acara wisuda yang dihadiri para mitra dan pemangku kepentingan terasebut.
(Foto: Ketua STIAMAK Barunawati, Dr Gugu Wijanarko MM bersalaman dengan mitra kerja di sela wisuda ke-23, 14 September 2024)
Seperti diketahui, pendidikan inklusif merupakan sebuah sistem pendidikan yang mengakomodasi semua siswa tanpa terkecuali, terlepas dari latar belakang, kemampuan, dan kebutuhan belajarnya. Semua siswa belajar bersama dalam satu kelas dengan kurikulum dan pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan semua individu.
Pendidikan inklusif menawarkan banyak manfaat, baik bagi siswa, guru, maupun komunitas kampus secara keseluruhan.
Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa diskriminasi. Pendidikan inklusif memastikan bahwa semua siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
Kampus yang inklusif mencerminkan keragaman masyarakat dan mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi individu yang toleran, empati, dan mampu hidup berdampingan dengan orang lain yang berbeda.
Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar di lingkungan inklusif menunjukkan prestasi akademik yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang belajar di kelas segregasi.
Pendidikan inklusif membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting, seperti komunikasi, kerja sama, dan empati.
Bagi siswa berkebutuhan khusus, pendidikan inklusif membantu mereka membangun rasa percaya diri dan kemampuan diri dengan belajar bersama siswa lainnya.
(Foto: Ketua STIAMAK Barunawati, Dr Gugu Wijanarko MM bersalaman dengan mitra kerja di sela wisuda ke-23, 14 September 2024)
Pesan-pesan
“Dengan disertai rasa bangga, saya sampaikan selamat kepada seluruh wisudawan Program Strata Satu Ilmu Administrasi Bisnis. Pada hari ini, Saudara menyandang sebuah gelar akademik baru dari STIAMAK, sebagai bentuk pengakuan terhadap kompetensi yang telah berhasil Saudara raih,: kata Gugus kepada para wisudawan.
Dengan menyandang gelar yang baru tersebut, maka bertambah kewajiban dalam mengemban tanggung jawab baru yang lebih tinggi dari pada sebelumnya, untuk bisa berkiprah dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.
Peristiwa hari itu, tentu akan menjadi momentum penting bagi para wisudawan dan orang tua serta keluarga yang selama ini telah berkontribusi untuk para wisudawan, dan tentunya juga bagi manajemen STIAMAK dan para dosen yang telah berhasil mengantarkan kelulusan para
wisudawan.
“Saya percaya bahwa menjalani dan menyelesaikan masa studi akademik di STIAMAK adalah sebuah proses membentuk karakter dan mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kemampuan dalam mencapai tujuan karir. Saya yakin hal ini menimbulkan tantangan tersendiri terutama para
mahasiswa,” kata Gugus.
Tantangan yang tidak mudah untuk dihadapi, namun dengan kerja keras, ketabahan dan kesabaran para mahasiswa, serta dukungan moral dan doa dari segenap keluarga dan kerabat, wisudawan telah berhasil menghadapi tantangan tersebut.
Para wisudawan akan memasuki fase baru dalam kehidupan karir. Fase baru dalam perjalanan karir tersebut, kata kuncinya adalah ‘memberikan kompetensi dan kontribusi’.
Kompetensi yang telah diraih selama menempuh studi di STIAMAK, merupakan modal utama untuk bisa memberikan kontribusi tersebut. Tetapi, ada hal yang perlu menjadi perhatian untuk bisa meraih keberhasilan dalam menempuh perjalanan karir. “Mulailah ambil peran sekarang, hadirkan terobosan, ciptakan inovasi melalui experience yang telah kalian dapat dan jejaring yang kalian bentuk,” ucap Gugus.
(Foto: Ketua STIAMAK Barunawati, Dr Gugus Wijanarko MM bersalaman dengan mitra kerja di sela wisuda ke-23, 14 September 2024)
Ada dua pesan penting dalam perjalanan hidup manusia yaitu tentang “perubahan dan ketidakpermanenan”
Seorang Filusof Yunani Heracletos (540 SM) mengatakan “Nothing endures but Change – Tidak ada yang berubah kecuali perubahan itu sendiri”.
“Dalam kehidupan, perubahan telah memberikan pelajaran berharga bagi kita, bahwa semua harus berjalan, bergulir dan bertransformasi menjadi lebih baik. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini. Demikian pula STIAMAK terus melakukan transformasi,” kata Gugus mengakhiri sambutan. (*)