STIAMAK: Jasa Kepelabuhanan Strategis Dalam Supply Chain
(Foto: Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya Dr Gugus Wijanarko MM (Tengah) bersalaman dengan mitra/HO-STIAMAK)
Surabaya – Industri jasa kepelabuhanan memegang peran penting yang sangat strategis dalam supply chain Indonesia sebagai pendorong utama pertumbuhan perekonomian suatu daerah, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Mengapa? Karena transportasi laut merupakan bagian dari sekitar 90 persen perdagangan global,” kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya, Dr Gugus Wijonarko MM, pada pembukaan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) ROADSHOW 2024 yang dimulai dari Surabaya dengan agenda Focus Group Discussion dengan tema “Peran BUP dan TERSUS/TUKS Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah”.
Pelabuhan, menurut Gugus, berfungsi sebagai platform dalam rantai pasokan global dan jaringan produksi global, apalagi jika dikaitkan dengan tujuan pengembangan industri kepelabuhanan yang efisien dan berkelanjutan menjadi pilar penting diperlukan untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Seiring dengan perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi, industri jasa kepelabuhanan di Indonesia dituntut untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi tidak hanya melalui modernisasi infrastruktur pelabuhan untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional tetapi juga transparansi, kecepatan, dan akurasi layanan.
Tidak kalah penting, lanjutnya, juga prioritas dalam hal pengembangan SDM yang andal dan berkompeten. Untuk itu, pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kerja terus ditingkatkan agar mampu menghadapi tantangan dan tuntutan industri yang semakin kompleks, untuk itu perlu langkah SKALA (sinergi dan kolaborasi untuk akselerasi).
Sinergi dan kolaborasi untuk akselerasi di sektor kepelabuhanan tidak hanya antara pemerintah dengan pelaku industri jasa kepelabuhanan saja namun juga dari akademisi dari dunia Pendidikan, dan masyarakat sebagai stakeholder eksternal sangat urgent untuk menciptakan ekosistem kepelabuhanan yang berdaya saing.
Sinergi dan kolaborasi untuk akselerasi antar-skateholder juga akan mendorong terciptanya inovasi dan solusi menggapai harapan dan menghadapi berbagai tantangan di masa kini dan masa depan.
“Melalui Focus Discussion Group (FGD) ini diharapkan mampu mendorong semangat kerja keras, inovasi dan kerja sama yang erat, kami yakin industri jasa kepelabuhanan Indonesia akan mampu menjadi jembatan yang kokoh menuju Indonesia Emas 2045,” kata Gugus.
FGD pada agenda roadshow ABUPI 2024 diikuti oleh kurang lebih 100 peserta stakeholder terdiri dari unsur pemerintah, asosiasi di sektor kepelabuhanan, akademisi, dan pelaku usaha lainnya.
Dalam agenda roadshow ABUPI yang Pertama ini selain penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) yang menampilkan narasumber dari para stakeholder seperti KSOP Utama Tanjung Perak Surabaya, juga dari KADIN, BAPPEDA, Assosiasi seperti INSA, ALFI dan APBMI juga one on one meeting anggota ABUPI yang hadir. (*)