Wujudkan Pelabuhan Bersih, TPS Sosialisasikan Lagi Komitmen Pelindo Bersih
(Foto: Petugas melakukan sosialisasi tentang Pelindo Bersih kepada sopir truk/HO-TPS)
Surabaya – Kegiatan di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) semakin meningkat di bulan Ramadhan. Mengimbangi hal tersebut, TPS tetap beroperasi selama 24/7 hari dengan standar operasional yang senantiasa dijaga dan ditingkatkan.
Salah satu standar yang dipertahankan dan dilakukan upaya perkuatan secana berlanjut adalah pelaksanaan komitmen Pelindo Bersih, yang selaras dengan komitmen Pelabuhan Bersih.
Dalam rangka memperkuat pelaksanaan komitmen tersebut, kembali TPS melakukan
sosialisasi antipungli, antigratifikasi, antisuap dan antikorupsi kepada pengguna jasa.
Dalam kesempatan pertama, sosialisasi dilakukan kepada para pengemudi truk tentang anti pungli.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, TPS juga kembali berbagi informasi tentang kanal pelaporan
apabila para pengemudi truk mengetahui adanya indikasi dan/atau tindakan pungli di TPS.
Selain itu, tim TPS juga melakukan dialog dengan para pengemudi truk untuk mengetahui
pendapat para pengemudi tersebut tentang layanan TPS, kendala yang dihadapi dalam
kegiatan operasional dan kepada siapa para pengemudi dapat menyampaikan informasi
tentang kendala untuk memperoleh solusi.
Pada setiap akhir sesi sosialisasi, tim TPS kemudian membagikan stiker berisi informasi kanal
pelaporan indikasi dan/atau tindakan pungli (whistle blowing systems) serta kanal yang dapat
dihubungi untuk memperoleh info maupun solusi apabila terjadi kendala operasional saat
berkegiatan di TPS.
Kegiatan pembagian stiker ini dilakukan pada Selasa (25/3) di beberapa titik strategis di area
pintu masuk ekspor-impor serta lapangan penumpukan TPS. Stiker tersebut tidak hanya
mengingatkan pengemudi truk untuk mendukung praktik Pelindo/Pelabuhan Bersih yang anti
praktik pungli, tetapi juga memuat informasi penting mengenai saluran pengaduan, termasuk
website, nomor telepon, WhatsApp, faksimile, email, dan surat menyurat yang terhubung
langsung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
TPS memastikan bahwa identitas pelapor akan dijaga kerahasiaannya, serta laporan akan ditindaklanjuti dengan serius. Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, menjelaskan bahwa pembagian stiker ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat penerapan tata kelola perusahaan yang baik, terutama dalam menjaga pelaksanaan komitmen Pelindo/Pelabuhan Bersih melalui gerakan antipungli, antigratifikasi, antisuap dan antikorupsi, utamanya di momen-momen penting, salah satunyamenjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Kami memahami bahwa di musim puncak logistik seperti menjelang Idul Fitri, intensitas
pengiriman barang meningkat, yang dapat berpotensi menimbulkan gesekan dan praktik-praktik
yang melanggar ketentuan. Untuk itu, kami hadir mengingatkan kembali serta memastikan
saluran pelaporan yang aman dan transparan",” ujar Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menekankan bahwa komitmen untuk menciptakan pelabuhan yang bersih
tidak hanya bergantung pada sosialisasi, edukasi dan pengawasan, tetapi juga didukung
dengan teknologi yang mampu mengurangi benturan dan gesekan dalam transaksi di lapangan.
Dalam hal ini, TPS telah mengimplementasikan berbagai teknologi digital melalui layanannya
guna mendukung transparansi dan efisiensi, salah satunya dengan mengurangi pertemuan
tatap muka yang bisa memicu potensi pungli.
“Beberapa sistem yang kami terapkan, seperti pembuatan job order atau e-CEIR, automatisasi
gerbang (gate automation) dan CDR online, merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh TPS
guna meminimalisir interaksi langsung yang dapat berpotensi menimbulkan peluang pungli.
Kami juga menerapkan sistem VMT pada RTG untuk meningkatkan efisiensi operasional”, jelas
Wahyu.
Sistem tersebut merupakan bagian dari transformasi digital yang dilakukan oleh TPS
sebagai bagian dari Pelindo dan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) dalam rangka
mendukung kebijakan pelabuhan yang bersih dan bebas pungli.
Melalui langkah-langkah ini, TPS berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam
menciptakan pelabuhan yang bebas dari pungli, serta mendukung tercapainya tata kelola yang
baik dan sistem logistik yang lebih transparan.
Agus, salah satu pengemudi truk dari PT Panca Pilar yang merupakan pengguna jasa TPS
mengungkapkan pendapatnya dengan situasi TPS saat ini. “Sejauh ini, TPS sudah sangat
aman. Tidak ada yang meminta-minta di dalam, dan saya senang karena TPS telah
memastikan tidak ada pungli yang terjadi dalam setiap proses operasional",” ujar Agus.
Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, TPS berkomitmen untuk terus memperkuat
integritas dan transparansi di pelabuhan, menjadikannya sebagai kontribusi dalam mewujudkan
Pelabuhan Bersih yang bebas dari praktik-praktik melanggar hukum/ketentuan, termasuk
praktik pungli, suap, gratifikasi dan korupsi yang mengutamakan efisiensi operasional dalam
mendukung pertumbuhan logistik yang sehat.
TPS adalah penyedia layanan jasa dalam mata rantai logistik, khususnya petikemas ekspor/impor di Indonesia. Sebagai salah satu anak usaha PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) yang merupakan Subholding dalam PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Grup, TPS merupakan terminal pertama di Indonesia yang menerapkan standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (ISPS Code) yang mulai diterapkan sejak bulan Juli 2004. Pada Tanggal 1 Oktober 2021, Pelindo I, II, III dan IV bergabung menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). (*)